SEMAKIN BANYAK ILMU DIBAGI, SEMAKIN BANYAK LAGI ILMU YANG KITA DAPAT

Mudah-mudahan blog ini bisa memberi manfaat bagi siapa saja yang membukanya.......


Instagram

Thursday, August 25, 2011

Bisa

Tidak ada yang "bisa" dan "tidak bisa"

yang ada adalah "mau" dan "tidak mau"

Monday, August 8, 2011

tampilan terbaru


Zikir adalah menyaksikan yang dizikirkan dengan hati yang senantiasa hadir. Dzat yang tidak pernah lalai mengingatmu tak boleh kaulupakan. Dzat yang tidak pernah lupa berbuat baik kepadamu, tak boleh lupa kau syukuri.

Syaikh Abu Madyan Al-Maghribi
dalam kitabnya yang berjudul Al-Hikam
‎"Di mana-mana orang berusaha untuk menghasilkan makna, untuk menjadikan dunia bermakna, untuk mengubahnya menjadi terlihat. Bagaimana pun, kita tidak sedang terancam kekurangan makna; justru sebaliknya, kita kenyang dengan makna dan itu membunuh kita."

Jean Baudrillard

Friday, August 5, 2011

METAMORFOSIS YANG BELUM SELESAI

JUST THE WAY YOU ARE

Don't go changing
try to please me
You never let me down before
Don't imagine you're too familiar
And I don't see you anymore

I would not leave you
in times of trouble
We never could have come this far
I took the good times,
I'll take the bad times
I take you just the way you are

I need to know that you will always be
The same old someone that I knew
Ah, what will it take till you believe in me?
The way that I believe in you?

I said I love you and that's forever
And this I promise from the heart
I could not love you any better
I love you just the way you are

I don't want clever conversation
I never want to work that hard
I just want someone that I can talk to
I want you just the way you are


Sebuah lagu dari Billy Joel yang sangat indah dan penuh makna

Ketika kita mencintai seseorang dan berkomitmen untuk sehidup semati, artinya kita harus bisa menerima pasangan kita apa adanya.
Pernyataan tadi seringkali diartikan salah oleh banyak pasangan di dunia, bahwa karena pasangan kita harus menerima"aku" apa adanya, maka "aku" tidak perlu berubah .... yang pada akhirnya ego masing-masing lebih mengemuka dan pada ujungnya akan kembali mempertanyakan komitmen awal yang telah dibuat secara bersama ....kalau yang selamat lanjut, yang tidak ...ya kelaut.
Pendapat bahwa "aku tidak perlu berubah" adalah suatu pernyataan yang menurut saya tidak masuk akal, karena bertentangan dengan hukum alam .... "tidak ada yang abadi di dunia ini ... kecuali ... PERUBAHAN", jadi dalam "I want you just the way you are" itu terkandung pengertian bahwa "kita" (secara bersama-sama) akan menerima secara apa adanya + perubahan2 yang akan terjadi.

Dalam peradaban dunia (sebelum Islam), segala sesuatu yang ada di dunia ini selalu berpasangan, ada siang ada malam, ada baik ada buruk, ada yin ada yang, ada laki-laki ada perempuan ....dan seterusnya. Dan kehidupan ini berkelanjutan karena adanya keseimbangan antara pasangan-pasangan ini. Kemudian secara lebih jelas dapat kita lihat dalam Al-Qur'an, sebagai berikut :

"Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan".QS.13:3

"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lohmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah".QS.35:11

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui".QS.36:36

"Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" QS.39:6

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah".QS.51:49

"dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan"QS.53:45

"Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan".QS.55:52

"dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan"QS.78:8

Dalam teori sosial, masyarakat akan selalu mencari equilibrium atau keseimbangan-keseimbangan. setelah equilibrium ini tercapai, masyarakat akan mencari equilibrium yang baru, dan seterusnya (tanpa henti). Demikian juga dengan manusia sebagai unsur terkecil dari masyarakat, akan selalu mencari equilibrium ini. Pencarian jati diri, melarikan diri dari kebebasan dan proses-proses pendewasaan seorang manusia melalui pendidikan formal dan informal merupakan upaya manusia untuk mencapai equilibrium dalam hidupnya. Untuk mencapai equilibrium ini tentunya manusia akan membutuhkan pasangan yang dapat memberikan antitesis terhadap kebenaran sepihak yang egoistis dan "mawa karep sorangan".

Talcot Parsons sebagai seorang yang mengembangkan pendekatan fungsionalisme struktual mengemukakan beberapa anggapan dasar sebagai berikut :
1. Masyarakat adalah sebuah sistem yang saling berhubungan
2. Hubungan yang terjadi adalah bersifat ganda dan timbal balik
3. Sekalipun integrasi sosial tidak perna dapat dicapai dengan sempurna, namun secara fundamental sistem sosial selalu cenderung bergerak ke arah equilibrium yang bersifat dinamis
4. Disfungsi, Deviasi, Disintegrasi dan konflik sebagai sesuatu yang melekat dalam masyarakat dalam jangka waktu tertentu pada akhirnya akan teratasi dengan sendirinya melalui penyesuaian-penyesuaian dan proses institusionalisasi.
5. Perubahan-perubahan (sebagai suatu keniscayaan) akan berlangsung secara gradual dan berkesinambungan.

Kembali pada konteks "just the way you are" tadi, penerimaan "aku" terhadap "dia" adalah sebuah pencapaian equilibrium yang dilakukan melalui proses dialektika yang berkesinambungan (tanpa henti) dan keikhlasan berkorban untuk menghilangkan ego "aku" dan ego "dia" menjadi "kami".

sooo.....I love u just the way you are ....