Wednesday, October 26, 2011
Tuesday, September 27, 2011
Tuesday, September 6, 2011
TIPS MENGISI BBM
Dalam business perminyakan, gravity yang spesifik dan temperatur bensin, diesel dan bahan bakar pesawat jet, ethanol dan produk minyak lainnya punya peranan penting. Kenaikan 1 derajat merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam business ini. Tetapi SPBU tidak memberikan ganti rugi/kompensasi karena temperatur.
SALAH SATU YANG PALING PENTING ADALAH ISI BAHAN BAKAR SAAT TANKI KENDARAAN ANDA MASIH SETENGAH PENUH.
Alasannya adalah semakin banyak bahan bakar yang ada di tanki kendaraan, maka semakin sedikit udara yang ada di bagian tanki yang kosong. Bensin menguap lebih cepat dari pada yang bisa kita bayangkan. Tanki penyimpanan bensin mempunyai apa yang kita sebut atap yang mengapung yang berfungsi sebagai clearance zero antara bensin dan atmosfer sehingga penguapannya bisa dikurangi. Tidak seperti SPBU, tempat saya bekerja di sini setiap truck yang kami muati ada ganti rugi/kompensasi karena temperatur, sehingga setiap liter yang dibeli jumlahnya benar-benar sesuai/tepat.
YANG PERLU DIINGAT LAGI, JANGAN ISI BENSIN JIKA ADA TRUK BAHAN BAKAR SEDANG MENGISI TANKI PENYIMPANAN Hampir pasti bensin/solar akan teraduk saat bahan bakar dipompakan dari truck ke tanki penyimpanan, dan kemungkinannya akan ada kotoran di dasar tanki penyimpanan yang teraduk naik dan terikut masuk ke tanki kendaraan anda. Saya berharap hal ini akan menolong anda untuk mendapatkan nilai yang maksimal dari rupiah yang anda gunakan untuk membeli bensin.
Thursday, August 25, 2011
Monday, August 8, 2011
Friday, August 5, 2011
JUST THE WAY YOU ARE
try to please me
You never let me down before
Don't imagine you're too familiar
And I don't see you anymore
I would not leave you
in times of trouble
We never could have come this far
I took the good times,
I'll take the bad times
I take you just the way you are
I need to know that you will always be
The same old someone that I knew
Ah, what will it take till you believe in me?
The way that I believe in you?
I said I love you and that's forever
And this I promise from the heart
I could not love you any better
I love you just the way you are
I don't want clever conversation
I never want to work that hard
I just want someone that I can talk to
I want you just the way you are
Sebuah lagu dari Billy Joel yang sangat indah dan penuh makna
Ketika kita mencintai seseorang dan berkomitmen untuk sehidup semati, artinya kita harus bisa menerima pasangan kita apa adanya.
Pernyataan tadi seringkali diartikan salah oleh banyak pasangan di dunia, bahwa karena pasangan kita harus menerima"aku" apa adanya, maka "aku" tidak perlu berubah .... yang pada akhirnya ego masing-masing lebih mengemuka dan pada ujungnya akan kembali mempertanyakan komitmen awal yang telah dibuat secara bersama ....kalau yang selamat lanjut, yang tidak ...ya kelaut.
Pendapat bahwa "aku tidak perlu berubah" adalah suatu pernyataan yang menurut saya tidak masuk akal, karena bertentangan dengan hukum alam .... "tidak ada yang abadi di dunia ini ... kecuali ... PERUBAHAN", jadi dalam "I want you just the way you are" itu terkandung pengertian bahwa "kita" (secara bersama-sama) akan menerima secara apa adanya + perubahan2 yang akan terjadi.
Dalam peradaban dunia (sebelum Islam), segala sesuatu yang ada di dunia ini selalu berpasangan, ada siang ada malam, ada baik ada buruk, ada yin ada yang, ada laki-laki ada perempuan ....dan seterusnya. Dan kehidupan ini berkelanjutan karena adanya keseimbangan antara pasangan-pasangan ini. Kemudian secara lebih jelas dapat kita lihat dalam Al-Qur'an, sebagai berikut :
"Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan".QS.13:3
"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lohmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah".QS.35:11
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui".QS.36:36
"Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" QS.39:6
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah".QS.51:49
"dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan"QS.53:45
"Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan".QS.55:52
"dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan"QS.78:8
Dalam teori sosial, masyarakat akan selalu mencari equilibrium atau keseimbangan-keseimbangan. setelah equilibrium ini tercapai, masyarakat akan mencari equilibrium yang baru, dan seterusnya (tanpa henti). Demikian juga dengan manusia sebagai unsur terkecil dari masyarakat, akan selalu mencari equilibrium ini. Pencarian jati diri, melarikan diri dari kebebasan dan proses-proses pendewasaan seorang manusia melalui pendidikan formal dan informal merupakan upaya manusia untuk mencapai equilibrium dalam hidupnya. Untuk mencapai equilibrium ini tentunya manusia akan membutuhkan pasangan yang dapat memberikan antitesis terhadap kebenaran sepihak yang egoistis dan "mawa karep sorangan".
Talcot Parsons sebagai seorang yang mengembangkan pendekatan fungsionalisme struktual mengemukakan beberapa anggapan dasar sebagai berikut :
1. Masyarakat adalah sebuah sistem yang saling berhubungan
2. Hubungan yang terjadi adalah bersifat ganda dan timbal balik
3. Sekalipun integrasi sosial tidak perna dapat dicapai dengan sempurna, namun secara fundamental sistem sosial selalu cenderung bergerak ke arah equilibrium yang bersifat dinamis
4. Disfungsi, Deviasi, Disintegrasi dan konflik sebagai sesuatu yang melekat dalam masyarakat dalam jangka waktu tertentu pada akhirnya akan teratasi dengan sendirinya melalui penyesuaian-penyesuaian dan proses institusionalisasi.
5. Perubahan-perubahan (sebagai suatu keniscayaan) akan berlangsung secara gradual dan berkesinambungan.
Kembali pada konteks "just the way you are" tadi, penerimaan "aku" terhadap "dia" adalah sebuah pencapaian equilibrium yang dilakukan melalui proses dialektika yang berkesinambungan (tanpa henti) dan keikhlasan berkorban untuk menghilangkan ego "aku" dan ego "dia" menjadi "kami".
sooo.....I love u just the way you are ....
Wednesday, June 1, 2011
Wednesday, May 25, 2011
HIDUP HARUS JUJUR
Judul tulisan ini klise dan simple...tapi hidup jujur itu seringkali sulit dilakukan...masa sich? coba jawab dengan jujur, pernahkah kita berbohong?....kalau jawabannya "tidak" berarti tidak jujur (kayaknya tidak ada/jarang ada orang yang tidak pernah bohong), tapi kalau jawabannya "ya" berarti hidup kita belum jujur ya? ...kan pernah bohong.
Seringkali kita berbohong untuk menyembunyikan kekurangan kita kepada orang lain atau menyembunyikan kekurangan orang lain terhadap orang lain, atau kadangkala kita juga berbohong pada diri kita sendiri untuk alasan-alasan pribadi. Namun kebiasaan berbohong ini juga dibentuk oleh sistem sosial masyarakat kita untuk alasan keberlangsungan sistem (?) dengan argumen "bohong untuk kebaikan"(memangnya ada bohong yang baik?).
Dari sejak Nabi Adam A.S. sampai sekarang, masyarakat dunia sudah diisi dengan berbagai kebohongan publik yang menjadi nilai-nilai yang dianut masyarakat. Penyembah berhala, animisme, dinamisme dan lain-lain dipahami oleh masyarakat manusia sebagai sebuah nilai yang dianggap baik walaupun sebenarnya dipenuhi dengan kebohongan. Tetapi semenjak Allah menurunkan Nabi dan Rosulnya ke Bumi dengan berbagai mukjizat dan Kitab-Kitab-Nya, seharusnya hal-hal yang mendustakan Agama dan membohongi masyarakat itu bisa dihapus dan diganti dengan kebenaran Allah yang maha benar; sehingga manusia bisa hidup jujur.
Hidup jujur harus dimulai dari individu....klasik ya? tapi memang begitu adanya....sebuah sistem tidak akan dapat berubah tanpa adanya perubahan sub sistem di dalamnya. Contohnya reformasi Indonesia....apa bedanya dengan Orde Baru? sistemnya diganti (diacak-acak) tapi orangnya (mentalitasnya) tetap tidak berubah....yaa tetap aja kacau kan?. Penyakit tidak jujurnya masih dipelihara....padahal Allah berfirman dalam Al-Qur'an : Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (QS.2:10).
jadi penyakitnya disebabkan karena dusta!
So, hidup jujur harus diawali dari individu, kemudian keluarga, lingkungan, regional, nasional baru secara global ... terlepas sulitnya menciptakan hidup jujur secara global itu, minimal kita berusaha untuk jujur .... Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (QS.29:3).
Mudah-mudahan kita bisa hidup jujur.....